Abstract
Moderasi beragama direalisasikan dalam bentuk toleransi antar maupun intern umat beragama. Keberagaman agama dapat menimbulkan konsep yang berbeda dalam memahami makna moderasi. Tujuan penulisan untuk mendeskripsikan aktualisasi konsep moderasi beragama dalam Sutta Pitaka pada kehidupan beragama umat Buddha. Artikel ini disusun menggunakan metode kualitatif studi pustaka dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil pembahasan merujuk pada hasil penelitian yang menemukan bahwa moderasi dipahami oleh umat Buddha sebagai suatu bentuk keharmonisan yang tumbuh pada masyarakat plural seperti halnya di dusun Sodong merupakan wujud sederhana aktualisasi moderasi beragama karena adanya prinsip-prinsip yang diyakini bersama-sama yaitu: 1) hubungan kekerabatan yang mendalam; 2) adanya slogan berupa ungkapan “sing penting rukun” meskipun berbeda-beda agama; 3) tidak perlu saling mempengaruhi dan fanatik yang berlebihan; 4) serta konsep yang dipegang kuat yaitu bahwa semua agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik. Umat Buddha berpedoman kepada ajaran Buddha dalam Sutta Pitaka dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama dengan tidak meninggalkan cara hidup yang penuh dengan cinta kasih (metta) dan toleransi.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.