Abstract

Penggunaan tanaman tradisional dapat digunakan sebagai antibakteri alami dalam mencegah dan mengobati penyakit luka infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah daun sambiloto. Daun sambiloto mengandung beberapa zat yang dapat digunakan sebagai antibakteri diantaranya adalah alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi terendah ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata, Nees) yang dapat menghambat dan membunuh Staphylococcus aureus isolat lapang secara in vitro dengan metode dilusi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap manfaat daun sambiloto sebagai salah satu obat yang dapat digunakan dalam pengobatan infeksi terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode dilusi yaitu meliputi Minimum Inhibitory Concentration(MIC) dan Minimum Bacteriocid Concentration (MBC). Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata, Nees) memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus mulai konsentrasi 25% dan memiliki kemampuan membunuh Staphylococcus aureus mulai konsentrasi 50%.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call