Introduction: Uterine Fibroids (UFs) are benign smooth-muscle neoplasms typically originating from the myometrium. Hysterectomy is the most common non-pregnancy-related surgical procedure performed on women. Laparoscopy Hysterectomy (LH) is currently accepted as a safe and efficient way to manage benign uterine disease with a lower risk of trauma and morbidity. A qualitative approach, which focuses on the Quality of Life of each patient, should help navigate which treatment is more beneficial.Case Illustration: A 56-year-old woman (G0P0) came for a health screening. It was known that about 10 years ago, the patient had a history of uterine myoma. Currently, the patient has no complaints, no abdominal pain, no history of bleeding, history of regular menstruation, and no dysmenorrhea. The patient underwent abdominal laparotomy bilateral salpingo-oophorectomy hysterectomy. Methods: We searched through 3 databases: Pubmed, Cochrane, and ProQuest with the keywords: “Abdominal Hysterectomy” OR “Laparoscopy Hysterectomy” AND “UFS-QOL” with critical review based on the criteria of the Oxford Centre for Evidence-Based Medicine for Qualitative-Studies. Conclusion: Studies show that laparoscopic hysterectomy increased patients’ QOL after the procedure, which revolves around symptom elimination and pain reduction. To ensure holistic and best-practice management, an individual assessment of each patient’s condition according to their symptoms and demographics is needed. Fibroid Uterus Asimptomatik: Penanganan Terbaik untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Wanita dengan Membandingkan Histerektomi Laparoskopi dan Laparoskopi (Evidence-Based Medicine)AbstrakPendahuluan: Fibroid Uterus (UFs) merupakan neoplasma jinak otot polos yang biasanya berasal dari miometrium. Histerektomi adalah prosedur bedah non-kehamilan yang paling umum dilakukan pada wanita. Laparoskopi Histerektomi (LH) merupakan salah satu cara yang aman dan efisien untuk menangani penyakit uterus jinak dengan risiko trauma dan morbiditas yang lebih rendah. Pendekatan kualitatif yang berfokus pada kualitas hidup setiap pasien akan membantu menentukan pengobatan mana yang lebih bermanfaat.Ilustrasi Kasus: Seorang wanita berusia 56 tahun (G0P0) datang untuk pemeriksaan kesehatan. Diketahui sekitar 10 tahun yang lalu pasien memiliki riwayat mioma uteri. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan apa pun, tidak ada nyeri perut, tidak ada riwayat perdarahan, riwayat menstruasi teratur, dan tidak ada dismenore. Pasien menjalani laparatomi abdomen histerektomi salpingo-ooforektomi bilateral. Metode: Peneliti mencari melalui 3 database: Pubmed, Cochrane, ProQuest dengan kata kunci: “Abdominal Histerektomi” ATAU “Histerektomi Laparoskopi” DAN “UFS-QOL” dengan tinjauan kritis berdasarkan kriteria Oxford Centre for Evidence Based Medicine for Qualitative-Studies. Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa histerektomi laparoskopi telah terbukti meningkatkan kualitas hidup pasien setelah prosedur dengan tujuan untuk menghilangkan gejala dan mengurangi rasa sakit. Untuk memastikan penatalaksanaan yang holistik dan praktik terbaik, diperlukan penilaian individual terhadap kondisi setiap pasien sesuai dengan gejala dan demografinya.Kata kunci: Fibroid Uterus, Kuesioner Gejala Fibroid Uterus, Laparoskopi Histerektomi, Abdominal Histerektomi
Read full abstract