Abstrak Latar belakang: Nyeri pinggang bawah (NPB) sering dialami pramugari dan dapat membatasi tugas serta tanggung jawab pramugari. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui hubungan antara jam terbang dan faktor lainnya dengan NPB pramugari sipil penerbangan jarak dekat dan menengah di Indonesia. Metode: Studi potong lintang dengan sampling purposif dilakukan pada pramugari sipil penerbangan jarak dekat dan menengah yang melaksanakan pengujian kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan tanggal 5-26 Mei 2014. Data demografi, pekerjaan dan NPB dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan fisik. Definisi NPB ialah nyeri anamnesis yang pernah atau masih dirasakan pada pinggang bawah 1 bulan terakhir, non-neural, dan tidak terkait cedera akut yang tidak berhubungan pekerjaan. Analisis regresi Cox digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan NPB. Hasil: Di antara 333 pramugari yang melaksanakan pengujian kesehatan, 287 orang bersedia berpartisipasi, dan 240 di antaranya memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 37,9% pramugari menderita NPB. Faktor dominan yang mempertinggi risiko NPB ialah jam terbang dan jumlah sektor 24 jam terakhir. Pramugari dengan jam terbang 9 jam atau lebih dibandingkan dengan yang kurang dari 9 jam berisiko 82% lebih tinggi mengalami NPB [risiko relatif suaian (RRa) = 1,82; p = 0,000]. Ditinjau dari jumlah sektor 24 jam terakhir, pramugari dengan 4 sektor atau lebih dibandingkan yang kurang dari 4 sektor berisiko 53% lebih tinggi mengalami NPB (RRa = 1,53; p = 0,034). Kes impulan: Jam terbang 24 jam terakhir selama 9 jam atau lebih dan jumlah sektor sebanyak 24 jam terakhir 4 sektor atau lebih meningkatkan risiko NPB Kata kunci: nyeri pinggang bawah, pramugari, jam terbang, jumlah sektor Abstract Background: Low back pain (LBP) often experienced by flight attendants could limit their duties and responsibilities. Aim of this study was to determine the correlation between flight time and other factors with LBP among short and medium haul commercial female flight attendants in Indonesia. Methods: Cross-sectional study with purposive sampling among short and medium haul commercial female flight attendants who conduct medical examination on May 5-26 th 2014 at Civil Aviation Medical Center. Demographic, job and LBP data collected using questionnaire and physical examination. Definition of LBP was historically pain that ever or still felt in lower back in the last month, non-neural, and no non-working related acute injury. Cox regression analysis used to identify risk factor associated LBP. Results: Among 333 female flight attendants who were conducting medical examination, 287 attendants willing to participate, and 240 meet inclusion criteria. There are 37.9% flight attendants experienced LBP. The dominant factors increasing LBP risk were flight time and number of sectors in the last 24 consecutive hours. Female flight attendant with 9 hours or more flight time compared with less have 82% higher LBP risk [adjusted relative risk (RRa) = 1.82; p = 0.000]. Review from number of sectors in the last 24 consecutive hours, female flight attendant with 4 sectors or more compared with less have 53% higher LBP risk (RRa = 1.53; p = 0.034). Conclusion: Nine hours or more flight time and 4 sectors or more in the last 24 consecutive hours have higher risk of LBP Key words: low back pain, female flight attendant, flight time, number of sectors, short and medium haul flight
Read full abstract