Kabupaten Kendal merupakan satu dari 35 kabupaten/kota yang berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah memiliki salah satu fokus Visi dan Misinya adalah meningkatkan kelas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal, sebaran jenis usaha UMKM didominasi oleh sektor kuliner/makanan dan tersebar di beberapa kecamatan. Para pelaku UMKM di Kabupaten Kendal juga terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pertumbuhan pelaku UMKM di Kabupaten Kendal tersebut tentunya harus dibarengi dengan upaya peningkatan kapasitas dan kualitas produksinya. Sehingga dapat menaikkan kelas UMKM sebagaimana yang telah dicanangkan dalam program nasional “UMKM naik kelas” oleh Kementerian Koperasi dan UMKM sehingga diharapkan UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Nasional. Namu untuk merealisasikan program tersebut tidaklah mudah, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM dalam upaya meningkatkan kualitasnya. Salah satu masalah utamanya adalah sulitnya pelaku UMKM dalam mendapatkan akses permodalan dari sektor perbankan dan industri keuangan lainnya. Hingga saat ini, pihak perbankan masih menilai pelaku UMKM tidak bank ability (bankable), yaitu usaha yang tidak memenuhi persyaratan perbankan untuk diberikan kredit atau pembiayaan. Padahal kebutuhan permodalan bagi UMKM saat ini cukup penting sebagai salah cara untuk meningkatkan produksi dan usaha UMKM sehingga cita-cita UMKM naik kelas dapat terwujud. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan meningkatkan literasi keuangan berbasis syariah bagi pelaku UMKM sebagai alternatif upaya untuk meningkatkan akses permodalan/pembiayaan dari lembaga keuangan. Mitra pengabdian ini adalah PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM) Kabupaten Kendal yang sekaligus sebagai pihak yang menaungi pelaku-pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Kendal. Kegiatan pengabdian ini juga dimungkinkan akan dikolaborasikan dengan sektor industri keuangan yang ada di Kabupaten Kendal khususnya sektor perbankan. Kendal Regency is one of 35 districts/cities within the Central Java Province region, which has one of the focuses of its Vision and Mission to increase the class of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) actors. Based on data from the Kendal Regency Cooperatives and UMKM Service, the distribution of MSME business types is dominated by the culinary/food sector and is spread across several sub-districts. MSMEs in Kendal Regency also continue to experience an increase every year. The growth of MSMEs in Kendal Regency must be accompanied by efforts to increase their production capacity and quality. It can raise the class of MSMEs, as has been proclaimed in the national program "MSMEs move up a class" by the Ministry of Cooperatives and MSMEs, so it is hoped that MSMEs will become the backbone of the National economy. However, realizing this program takes work, considering the many challenges MSME players face in improving their quality. One of the main problems is the need for MSME players to access capital from the banking sector and other financial industries. Until now, banks still consider MSMEs to be bankable, namely businesses that do not meet banking requirements to be given credit or financing. Capital requirements for MSMEs are crucial to increase MSME production and business so that MSMEs' dreams of moving up in class can be realized. This community service aims to provide education and increase Sharia-based financial literacy for MSME players as an alternative to increase access to capital/financing from financial institutions. This community service partner is PLUT (Pusal Layanan Usaha Terpdu) Kendal Regency, the party overseeing MSME actors in Kendal Regency. It is also possible that this community service activity will collaborate with the financial industry sector in Kendal Regency, especially the banking sector.
Read full abstract