Black soldier fly (Hermetia illucens (Linnaeus)) atau BSF merupakan serangga pengolah sampah organik yang fase larvanya memiliki kandungan nutrisi tinggi sehingga berpotensi sebagai sumber protein alternatif pakan dan pangan. Astaxanthin merupakan senyawa antioksidan yang lazim diperoleh dari tumbuhan, alga, dan Crustacea. Deteksi astaxanthin pada Bombyx mori (Linnaeus) menjadi titik tolak dugaan bahwa astaxanthin potensial ditemukan pada serangga lain termasuk BSF. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian jenis pakan sampah organik terhadap pertumbuhan larva BSF dan kandungan astaxanthin pada pupa BSF. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan jenis pakan sampah organik berupa sisa buah dan sayur (BS), ampas tahu (AT), sisa nasi (N), campuran sisa buah dan sayur, ampas tahu dan sisa nasi (C). Pakan ternak T51 digunakan sebagai kontrol. Setiap perlakuan pakan diulang 3 kali. Parameter penelitian terukur meliputi parameter pertumbuhan larva berupa berat, panjang, dan karakteristik larva; dan parameter kandungan senyawa kimia termasuk astaxanthin pada pupa BSF. Ekstraksi pupa dilakukan dengan metode maserasi triphasic menggunakan kombinasi 5 pelarut berupa n-heptane, etil asetat, acetonitrile, butanol-l, dan akuades, sedangkan identifikasi senyawa dilakukan menggunakan uji kualitatif terpenoid, uji thin layer chromatography (TLC), dan liquid chromatography-mass spectrometry (LC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah dan sayur (BS) paling berpengaruh meningkatkan pertambahan ukuran tubuh larva dengan berat 0,09 ± 0,04 gram/larva dan panjang 1,49 ± 0,31 cm/larva. Analisis LC-MS mendeteksi senyawa dereplikasi lutein, anisodamine, derivat resveratrol, dehydroarginine, dan senyawa dereplikasi astaxanthin dengan massa molekuler sebesar 597,23 m/z pada larva BSF yang diberi pakan buah dan sayur.
Read full abstract