In English :
 
 Ministry of Health (DepKes) of the Republic of Indonesia, the main problem which is an obstacle for fishermen in a small business in the field of fisheries as a matter of capital. Capital problems that can be reported according to: difficulty in accessing, capital requirements for convoluted capital, to the public ignorance of the relevant institutions. Diverting, taking a few people who then use independent capital, or make loans through informal financial institutions. The problems encountered by the fishermen make them confused and difficult to find when they need the micro business. However, this certainly can be overcome, considering how technology has developed rapidly now. In terms of technological developments, we have now switched to the era of the industrial revolution 4.0, while information and information technology has been highly developed. Seeing the facts that exist in society, technology can be used to facilitate humans in carrying out daily activities. Therefore, in view of the facts above, the writer wants to make a fisheries investment application for investors to invest the capital they need for micro-fisheries businesses and vice versa. The purpose of this research is to create a mobile and web-based Fisheries Investment application (using bootstrap) which the writer will name "Fish" taken from a fisheries investment developed using stages appropriate to the Agile Scrum method based on knowledge within in the field of Software Engineering and is equipped with basic planning models for formation systems, such as: Business Model Canvas (BMC), Use Cases, Activity Diagrams, and Mock-Ups. The results of this study can be used to help organize the distribution of prototype development scenarios to completion with a time schedule.
 
 In Indonesian :
 
 Departemen Kesehatan (DepKes) Republik Indonesia, masalah utama yang seringkali menjadi penghambat bagi nelayan dalam membuka suatu usaha kecil dalam bidang perikanan ialah masalah permodalan. Masalah permodalan tersebut dapat dijabarkan menjadi: sulitnya akses, persyaratan penerimaan permodalan yang berbelit-belit, hingga ketidaktahuan masyarakat mengenai lembaga pendanaan. Akibatnya, tak sedikit masyarakat yang kemudian menggunakan modal mandiri, ataupun melakukan peminjaman melalui lembaga keuangan yang informal. Masalah yang didapatkan para nelayan tersebut seringkali membuat mereka bingung dan bahkan kesusahan saat membuka usaha mikro mereka tersebut. Namun, hal tersebut tentu dapat diatasi, mengingat bagaimana teknologi sudah berkembang pesat saat ini. Dari segi perkembangan teknologi, saat ini kita memasuki era revolusi industri 4.0, dimana teknologi informasi dan informasi sudah sangat berkembang. Melihat fakta yang ada di masyarakat, teknologi dapat digunakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, menilik fakta-fakta diatas, maka penulis ingin menciptakan sebuah aplikasi investasi perikanan sebagai wadah bagi para investor untuk menanamkan modal mereka didalam usaha mikro para nelayan dan sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menciptakan aplikasi Investasi Perikanan berbasis mobile dan web (dengan menggunakan bootstrap) yang akan penulis namai “Ikan” yang diambil dari Investasi perikanan secara bertahap menggunakan tahapan-tahapan yang sesuai dalam metode Agile Scrum yang berbasis pada pengetahuan di dalam bidang Software Engineering dan dilengkapi dengan model-model rancangan dasar untuk pembentukkan sistem, seperti: Business Model Canvas (BMC), Use Case, Activity Diagram, dan Mock-Up. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk membantu mengatur manajemen sirkulasi pembagian scenario kegiatan pembangunan prototipe sampai selesai sesui dengan timeline schedule.