Year
Publisher
Journal
1
Institution
Institution Country
Publication Type
Field Of Study
Topics
Open Access
Language
Filter 1
Year
Publisher
Journal
1
Institution
Institution Country
Publication Type
Field Of Study
Topics
Open Access
Language
Filter 1
Export
Sort by: Relevance
EFFECT OF IMPLEMENTING EARLY BREASTFEEDING (IMD) TO PROMOTE EXCLUSIVE BREASTFEEDING

Introduction: Early initiation of breastfeeding is beneficial for both mother and baby and determines the success of breastfeeding. The benefits of IMD include reducing the risk of maternal and infant mortality, increasing the success of exclusive breastfeeding for 6 months, and increasing bonding attachment between mother and baby. This study aims to determine the effect of early breastfeeding initiation on the success of exclusive breastfeeding. Methods: This research is an observational, cross-sectional study designed with a retrospective approach. The population in this study were mothers who had babies aged 7-12 months in the Tambakrejo Health Centre Area, Jombang Regency. The technique used to determine the sample in this study used purposive sampling with a total of 60 respondents. Data collection using a questionnaire. Results: The results of the chi-square statistical test showed p value = 0.110 (p>0.05), meaning that there was no relationship between the implementation of IMD and the success of exclusive breastfeeding. The results of the calculation of the prevalence ratio (PR) show that mothers who carry out IMD have a 1.699 times chance of successful exclusive breastfeeding compared to those who do not carry out IMD. Conclusion: There is no influence between the implementation of IMD on the success of exclusive breastfeeding. Suggestion: Future researchers are expected to examine other factors that influence the success of exclusive breastfeeding other than early breastfeeding initiation, such as husband and family support factors and daily food factors consumed by mothers during breastfeeding

Read full abstract
Open Access
LITERATURE REVIEW: THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND STUNTING INCIDENCE

Stunting is a problem that threatens the quality of human resources in the future. This problem of chronic malnutrition is caused by a lack of nutritional intake and failure to achieve development and growth both physically and cognitively as measured by height for age. This research aims to explain the relationship between family support and the incidence of stunting. Data collection carried out in this literature review used a literature search method from national and international articles using the ScienceDirect, Google Scholar and Pubmed databases. An initial search using the keyword: “Child Stunting Family Support” yielded 9,924 articles from 2018 to 2023 that met the inclusion criteria. Based on the results of the literature review, it was found that family support has a significant relationship with the incidence of stunting because good family support is considered capable of creating an optimal environment so that risk factors for stunting can be minimized. Family support is specifically provided in four ways through emotional, informational, instrumental, and assessment or appreciation support. Stunting prevention can be done through strengthening family support in a complex manner through the implementation of emotional support, information support, instrumental support, and good assessment or appreciation support for the mother. By implementing this family support, health behavior will be created that can provide greater opportunities to fulfill children's needs so that they do not experience stunting.

Read full abstract
Open Access
Characteristics of Anemic Pregnant Women Receiving SMS Intervention on Iron Supplement Consumption

The case of maternal deaths due to anemia is increasing. The high level of anemia is caused by a lack of compliance in taking iron supplements. SMS (Short Message Service) features on mobile phones can be used as reminders for patients to take iron supplements. This research aims to describe the characteristics of anemic pregnant women who receive SMS interventions regarding iron supplement consumption. This study uses a descriptive research design conducted in 7 community health centers in the city of Makassar. The sampling technique uses purposive sampling and a total of 68 pregnant women were included (33 received SMS intervention and 35 did not receive SMS intervention). The research involving 33 anemic pregnant women shows that 48.5% are between 17 and 25 years old, and 51.5% have completed high school. Most are unemployed (81.8%), with sufficient husband support (45.5%). Most of them are in the second trimester (57.6%), with the highest parity being multiparous (45.5%) with only one ANC visit (42.4%), and have moderate anemia (51.5%). This study concludes that the respondents are classified as having moderate anemia, multipara, and having only one ANC visit. Regarding socioeconomic status, most of them have completed high school, unemployed, and receive sufficient support from their husbands.
 Keywords: Anemia, Iron Supplement, SMS Intervention

Read full abstract
Open Access
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan Diare dengan Kejadian Stunting

Menurut Kemenkes tahun 2020 stunting merupakan keadaan anak yang memiliki panjang atau tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan umurnya, yang dapat diukur dengan antropometri anak. Anak dikatakan stunting jika memiliki nilai z-score <-2 Standar Deviasi (SD). Kejadian stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti masalah gizi anak, kondisi sosial, ekonomi, penyakit infeksi, sanitasi lingkungan yang tidak baik, pendidikan, pendapatan, pengetahuan dan lain-lain. Prevalensi stunting di Provinsi Jambi mencapai 22,4% tahun 2021, termasuk Kabupaten Kerinci yang menjadi salah satu penyumbang angka stunting di Provinsi Jambi. Terdapat 10 Lokus stunting di Kabupaten Kerinci termasuk wilayah kerja Puskesmas Siulak Gedang dengan jumlah 63 balita yang mengalami stunting tahun 2020. Maka peneliti tertarik untuk mencari hubungan beberapa faktor risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Siulak Gedang Kabupaten Kerinci tahun 2022.
 Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control sampel penelitian sebanyak 72 responden, dengan perbandingan 1:1 (36 Case dan 36 Control) dengan kriteria ibu yang memiliki anak usia 24-59 bulan. Data diperoleh dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner, penelitian dilakukan pada bulan 9 Mei sampai 4 Juni 2022. Data dianalisis dengan metode univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. 
 Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara diare (p-value= 0.009 OR= 4.02 CI95%= 1.50-10.74). Tidak ada hubungan antara asi eksklusif (p-value= 0.637 OR= 0.72 CI95%= 0.28-1.81) dengan kejadian stunting pada balita.
 

Read full abstract
Open Access
Overview Of General Conditions and Risky Behaviors in Brides To Be at KUA Kedungkandang


 
 
 
 Deteksi faktor risiko penyebab kematian ibu seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK), Anemia, dan perilaku berisiko harus dideteksi sebelum masa konsepsi. Skrining prakonsepsi merupakan cara untuk menghentikan keterlambatan deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang mulai terdeteksi pada saat Antenatal Care (ANC). Skrining prakonsepsi merupakan kunci perencanaan kehamilan yang sehat untuk menghindari risiko komplikasi kehamilan sebelum terjadinya organogenesis sehingga proses perkembangan organ janin tidak terpapar faktor risiko yang dimiliki ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pemeriksaan kondisi umum dan perilaku berisiko calon mempelai wanita di KUA Kedungkandang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sistematik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan kondisi umum dan penyebaran kuesioner penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar responden memiliki hasil pemeriksaan keadaan umum baik dan sebagian besar responden (85%) tidak berperilaku berisiko. Implikasi ke depan dari penelitian ini mengusulkan kepada pembuat kebijakan untuk mewajibkan pemeriksaan prakonsepsi sebagai persyaratan administrasi pernikahan bagi calon pengantin.
 
 
 
 

Read full abstract
Open Access
HUBUNGAN PENGALAMAN MENYUSUI DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI MENYUSUI (BREASTFEEDING SELEFFICACY) PADA IBU MULTIGRAVIDA TRIMESTER III

Kepercayaan diri menyusui (breastfeeding self efficacy) merupakan aspek penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Pengalaman menyusui adalah salah satu indikator yang signifikan mempengaruhi kepercayaan diri menyusui karena menimbulkan suatu proses perubahan, sehingga akan mempengaruhi pengetahuan, presepsi serta perilaku ibu dalam kegiatan menyusui selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengalaman menyusui dengan tingkat kepercayaan diri menyusui (breastfeeding self efficacy) pada ibu hamil trimester III. Metode penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 orang. Pengambilan data menggunakan kuesioner pengalaman menyusui dan Breastfeeding Self Efficacy Scale-Short Form (BSES-SF) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman menyusui dengan tingkat kepercayaan diri menyusui, artinya semakin berhasil pengalaman menyusui maka ibu akan memiliki rasa kepercayaan diri menyusui semakin tinggi. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank diperoleh besar koefisien korelasi adalah 0,702 pada p value < α (0,05). Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, motivasi dan keyakinan diri ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya melalui konseling laktasi di kelas ibu hamil atau posyandu dalam upaya mencapai target cakupan ASI eksklusif.

Read full abstract
Open Access
HUBUNGAN KESESUAIAN TINGGI FUNDUS UTERI USIA KEHAMILAN >20 MINGGU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Kejadian stunting di Indonesia menduduki posisi ke-5 di dunia. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya yang disebabkan oleh faktor multi dimensi salah satunya adalah gangguan pertumbuhan saat janin. Gangguan pertumbuhan saat janin dapat diidentifikasi dengan pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) yang kurang dari 2 cm berdasarkan usia kehamilan (UK) yang seharusnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesesuaian tinggi fundus uteri pada usia kehamilan
 >20 minggu dengan kejadian stunting pada bayi. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan case control. Jumlah populasi 271 bayi, teknik sampling yang digunakan untuk kelompok kasus adalah total sampling dan untuk kelompok kontrol menggunakan proportionate random sampling sehingga didapatkan 34 bayi untuk setiap kelompok penelitian. Instrumen penelitian menggunakan infantometer untuk mengukur panjang badan bayi dan menggunakan buku KIA sebagai studi dokumentasi. Data dianalisa menggunakan uji statistik spearman rank, didapatkan nilai signifikan 0,02 (< α 0,05) dan koefisien korelasi -0,281 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kesesuaian TFU pada UK > 20 minggu dengan kejadian stunting pada bayi. Nilai odds ratio 3,59 berarti bayi dengan riwayat TFU yang tidak sesuai UK akan beresiko 3,5 kali mengalami stunting. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hendaknya menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan mengenai pentingnya deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan janin melalui pemeriksaan TFU saat kehamilan, sehingga janin yang terdeteksi mengalami gangguan pertumbuhan dapat diberikan tatalaksana yang tepat untuk mencegah terjadinya stunting.

Read full abstract
Open Access
MOTHER'S SUPPORT RELATED TO TOILET TRAINING IN TODDLERS 18-36 MONTHS

Toilet training is an important developmental milestone for toddlers, because the ability to control the urge to urinate and defecate begins to develop at this time. At present, many mothers work outside the home, so there is less time to stimulate children's toilet training. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's support and toilet training success in toddlers aged 18-36 months at Posyandu Jemunang Pandanrejo Wagir Malang. The design of this research is correlation analytic with the cross sectional approach. The research sample is 30 respondents with a total sampling technique. The research instrument was a questionnaire filled out by mothers who had toddlers aged 18-36 months. The results showed that most of the mother's support was in the category of good support (66.67%). The success of toilet training is partly in the success category (53.33%). The results of data analysis using Spearman rank (rho) obtained 0.614, significant value (p-value) = 0.000 with α 0.05. Conclusion: there is a significant relationship between maternal support and toilet training success in toddlers aged 18-36 months. Parents, especially mothers, are expected to continue to provide support to children when doing toilet training.
 

Read full abstract
Open Access
Pelayanan Kehamilan dan Persalinan pada Masa Pandemi COVID-19: Studi Tinjauan Pustaka 2019-2020

Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Situasi kritis meningkatkan resiko kesehatan pada ibu hamil dan bersalin, yaitu kurangnya perawatan dan layanan kebidanan yang meningkatkan kematian ibu, meningkatnya resiko komplikasi kehamilan dan persalinan karena kurangnya asupan gizi, dan gangguan pelayanan kesehatan akibat terganggunya mobilitas penduduk yang mengakibatkan persalinan bisa terjadi dimana saja. Tujuan dari studi tinjauan pustaka sistematik (systematic literature review) ini adalah mengetahui pelayanan kehamilan dan persalinan di masa pandemi COVID-19 di berbagai negara. Rancangan studi ini adalah tinjauan pustaka (literature review) yang membandingkan dan merangkum artikel ilmiah yang berisi hasil-hasil studi mengenai pelaksanaan asuhan persalinan di masa pandemi COVID-19 di berbagai negara. Hasil telaah menunjukan fasilitas pelayanan kesehatan beserta petugas kesehatan melakukan adaptasi untuk menyesuaikan dengan protokol pelayanan kehamilan dan persalinan pada masa pandemi COVID-19. Pelayanan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk masa pandemic COVID-19 bertujuan untuk meminimalkan penyebaran infeksi dan pengoptimalan pelayanan kehamilan dan persalinan.

Read full abstract
Open Access