Abstract

Yunus adalah bukan model ideal yang dipilih untuk mendapatkan pelajaran bagaimana seharusnya orang Kristen bermisi. Respon yang bertentangan dengan panggilan sebagai hamba Tuhan menjadi kajian yang menarik untuk mengetahui latar belakang yang membentuk sikapnya. Prinsip-prinsip yang dipaparkan dalam penulisan ini membawa pada kondisi yang paradoksal antara idealisme bermisi dengan keadaan di lapangan. Melalui prinsip hermeneutika, khususnya analisa kesusateraan, analisa latar belakang, analisa redaksi, analisa konteks dan teologis, dicoba dipakai untuk mencari jawaban atas masalah pada sikap Yunus yang bertolak belakang dari tugasnya sebagai Nabi Allah. Termuan akhir dari tulisan ini adalah pada semakin kokohnya eksistensi Allah sebagai Allah yang memberi kesempatan bagi manusia yang bertobat, yang diwujudkan dalam pengampunan, penerimaan, pembatalan akan hukuman, dan pemulihan hubungan dengan manusia. Prinsip praktis yang ditarik dari pembahasan menjadi standar bagaimana orang Kristen seharusnya merespon melalui ketundukan pada otoritas Allah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call