Abstract

Hasil pemeriksaan pasien yang mengikuti program Prolanis hanya tercatat di fasilitas pelayanan kesehatan, sedangkan pasien sendiri tidak mengetahui hasil pemeriksaannya. Untuk menjembatani hal tersebut dirancang aplikasi deteksi penyakit kronis. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesediaan pengguna untuk menggunakan aplikasi salah satunya yaitu karakteristik pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan karakteristik responden dengan penerimaan aplikasi deteksi penyakit kronis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan lokasi penelitian yaitu di fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten semarang yaitu Puskesmas Lerep, Puskesmas Ungaran dan Klinik Niki Helti. Data diperoleh melalui kuesioner dengan skala linkert yang diisi oleh pasien di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai pemakai sistem sebanyak 131 responden. Penelitian dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2023. Teknik analisa data dengan menggunakan uji chi square dan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan usia (p.value 0,001), pendidikan (p.value 0,000), lama menggunakan mobile phone (p.value 0,001) dan penggunaan aplikasi kesehatan (p.value 0,012) terhadap penerimaan aplikasi deteksi penyakit kronis. Sedangkan jenis kelamin (p.value 0,051), pekerjaan (p.value 0,626) dan lama bekerja (p.value 0,293) tidak memiliki hubungan dengan penerimaan aplikasi deteksi penyakit kronis. Pada peneltian selanjutnya diharapkan aplikasi dibuat lebih mudah digunakan oleh pengguna usia lanjut, tidak sekolah dan belum pernah menggunakan mobile phone.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call