Abstract

Infeksi virus hepatitis B (VHB) kronis ditandai dengan keberadaan covalently closed circular DNA (cccDNA) VHB. Metode diagnostik VHB umumnya berbasis molekuler dan serologi, tetapi metode ini memiliki kekurangan terutama di dalam mendeteksi jumlah cccDNA VHB yang rendah, mendeteksi VHB di awal tahapan infeksi, dan membedakan cccDNA dari relaxed circular DNA (rcDNA). Artikel ini bertujuan untuk membandingkan sistem diagnostik konvensional (molekular dan serologi) dengan sistem diagnostik berbasis CRISPR-Cas yang dapat menjadi alternatif uji diagnostik VHB. Metode penelitian menggunakan studi literatur mengenai diagnostik VHB secara konvensional dan metode CRISPR-Cas untuk VHB yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Prinsip metode CRISPR dalam sistem penyuntingan genom melibatkan CRISPR-associated nuclease (Cas) dalam memodifikasi nukleotida asing yang bekerja dalam tiga tahapan yaitu adaptasi, ekspresi, dan intervensi. Beberapa penelitian penggunaan CRISPR-Cas dalam diagnostik VHB menunjukkan bahwa CRISPR-Cas dapat mendeteksi cccDNA VHB dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Simpulan adalah metode CRISPR-Cas dapat dikembangkan sebagai alternatif uji diagnostik infeksi VHB.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call