Abstract

Generasi muda saat ini cenderung lemah pengetahuan budaya serta pembelajaran sejarah di sekolah sedikit menjadikan tradisi lokal sebagai sumber belajar, salah satunya tradisi meugang. Penelitian bertujuan mengidentifikasi tradisi meugang masyarakat kota Langsa dan bagaimana relevansi terhadap pembelajaran sejarah. Metode menerapkan jenis kualitatif deskriptif dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai proses membantu pengumpulan data. Kemudian, di analisis melalui reduksi, penyajian dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan di kota Langsa tradisi meugang yang paling meriah adalah saat menyambut bulan puasa dan hari raya Idulfitri. Tradisi meugang memiliki relevansi dalam pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah di SMA mengadopsi dua kurikulum, yaitu 2013 dan merdeka. Pada Kurikulum 2013, pembelajaran sejarah terbagi menjadi sejarah wajib (Indonesia) dan sejarah peminatan. Tradisi meugang memiliki relevansi dengan materi sejarah Indonesia pada masa Islam dan masa kolonial. Pada pembelajaran sejarah peminatan, terutama materi berpikir sejarah, sumber sejarah, dan penelitian sejarah untuk kelas X, serta pada tema perkembangan budaya pada era orde baru dan reformasi untuk kelas XII. Pada kurikulum merdeka relevan pada fase E untuk kelas X, mencakup materi masa kerajaan islam di Indonesia.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.