Abstract

Konsep sebuah tradisi bukan aktivitas yang dianggap kuno, akan tetapi hadir melalui rasa kebermaknaan yang berasal dari hubungan sosial, seperti halnya tradisi Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug di Cilenggang Kota Tangerang Selatan. Tradisi memberikan banyak peran yang menjadi sebuah alasan untuk terus dipertahankan hingga sekarang, sehingga masyarakat perlu memahami bagaimana tradisi memberikan sebuah fungsional dan simbolik pada lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat fenomena tradisi Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug yang dilihat dari sisi perannya terhadap lingkungan secara fungsional dan interaksionis simbolik. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis etnografi untuk melihat hubungan antara tradisi dengan masyarakat. Hasil menunjukan bahwa secara fungsional, tradisi Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug memberikan peran terhadap interaksi sosial antara keluarga keturunan Tubagus Muhammad Atif dengan masyarakat luas, memberikan dampak pada perekonomian di sekitar dan sebagai perawatan benda pusaka sebagaimana tujuan dari pelaksanaan pencucian benda pusaka. Kemudian, secara interaksionis simbolik tradisi tersebut memiliki peran sebagai sebuah kepercayaan untuk menghormati leluhur, sebagai simbol sejarah dan harapan keluarga pemilik tradisi serta menjadi indentitas bagi keluarga dan nilai kebudayaan Kota Tangerang Selatan.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.