Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah kajian sejarah atas tradisi menulis orang betawi yang seringkali dianggap tidak ada, karena kebudayaan orang betawi seringkali diidentikkan dengan kebudayaan bertutur. Kajian ini menekankan kepada aspek sejarah kebudayaan atau sejarah intelektual dengan fokus pembahasan kitab-kitab yang ditulis oleh enam ulama Betawi terkemuka, meliputi: Sayyid Usman bin Yahya, Guru Marzuki, Guru Manshur, KH. Abdullah Syafi’I, KH. Muhajirin Amsar dan KH. Syafi’i Hadzami. Pembatasan kajian dimulai pada 1869 yang ditandai penulisan kitab oleh Sayyid Usman bin Yahya dan diakhiri tahun 2003 lewat penerbitan kitab mizbahuz zullam karya KH. Muhajirin Amsar. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah, yang menghadirkan empat tahapan yakni: heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber atau bahan penelitian didapatkan lewat pengkajian dokumen di Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta kajian atas kitab-kitab yang dihasilkan ulama-ulama tersebut. Kajian ini menghasilkan sebuah temuan bahwa kitab yang ditulis oleh ulama betawi kebanyakan adalah kitab fiqih atau hukum islam yang berdasarkan mazhab Syafi’i, yang bertujuan menjawab kebutuhan praktik ibadah. Kitab yang ditulis juga sangat beragam, dari kitab ringan hingga kitab syarah ulama-ulama terkemuka. Keberadaan kitab yang ditulis dengan bahasa arab, menunjukkan bahwa kemampuan intelektual orang betawi berada pada taraf internasional.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call