Abstract

Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar yang terjadi >3 kali dalam kurun waktu satu hari dengan bentuk feses yang cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerapan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif rancangan studi epidemiologi observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini balita usia 0-60 bulan. Teknik sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Analisis yang digunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan (∝) 0,05. Hasil penelitian yaitu responden dengan penerapan perilaku Stop BABS 90%, Cuci Tangan Pakai Sabun dengan baik 66%, Pengelolaan makanan dan air minum rumah tangga dengan baik 62%, pengamanan sampah rumah tangga dengan baik 68%, pengamanan limbah cair rumah tangga dengan buruk 64%. Hasil analisis hubungan tiap variabel bebas dengan kejadian diare pada balita adalah sebagai berikut Stop BABS (p value= 0,02), CTPS (p value= 0,002), PAMM-RT (p value= 0,0001) , PS-RT (p value= 0,0001), PLC-RT (p value= 0,0001). Kesimpulannya ada hubungan antara penerapan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada balita.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call