Abstract

The coastal waters utilization that has potential to be developed in Barru regency is the cultivation of pearl oysters (Pinctada maxima). However, to get the maximum results, site selection through inventory activities and mapping of potential of the waters is an important early stage to do. The purpose of this study was to assess the suitability of Barru regency coastal waters for pearl oysters (Pinctada maxima) farming. The method used in the current study were the characteristics analysis, plankton abundance SID analysis (Simpson's index of diversity), and suitability analysis of pearl oyster farming by weighting. Conditions of physical parameters i.e tidal waters was characterized by a mix tidal or semidiurnal tides which has two high tides and two low tides in each tidal day. The waters current ranged from 14 until 69 cm/s. Water depths contour ranged from 5 until >200 meters and the water temperature was relatively high  at the first transitional season (May) which ranged from 30.1 to 31.6 0C. Chemical parameters, such as salinity, dissolved oxygen, pH, and nitrate still met the water quality standard of marine waters. However, the posphat concentration in the estuary had exceeded the level of quality standard , i.e >0.015 mg/L. Barru coastal waters that had the potential for pearl oysters (Pinctada maxima) farming with a very appropriate status has an area of 3,201 ha. Keywords: Coastal, Pearl oyster farming, Suitability, Environmental

Highlights

  • Hasil komoditas perikanan di Indonesia yang memiliki nilai pasar dan ekonomis cukup tinggi adalah mutiara

  • Wilayah perairan dengan nilai sangat sesuai seluas 3.201 ha (22%), untuk kategori kurang sesuai mencapai 4.318 ha (29%), selebihnya wilayah perairan dengan kategori tidak sesuai seluas 7.213 ha (49%)

  • Berdasarkan data karakteristik perairan Kabupaten Barru bahwa dari potensi 14.733 ha perairan, hanya 3.201 ha (22%) yang sesuai dan dapat direkomendasikan untuk budidaya tiram mutiara

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Hasil komoditas perikanan di Indonesia yang memiliki nilai pasar dan ekonomis cukup tinggi adalah mutiara. Pemanfaatan tiram mutiara di Indonesia sampai saat ini diantaranya melalui hasil tangkapan alam dan budidaya (Winanto, 2004). Potensi pengembangan budidaya tiram mutiara sangat tinggi di Kabupaten Barru. Pesisir Kabupaten Barru berada di wilayah bagian barat berbatasan langsung dengan selat Makassar yang memiliki panjang garis pantai ± 78 km. Hasil penelitian menunjukukkan bahwa sebaran klorofil-a pada musim peralihan barat-timur yang cukup tinggi 0,15-1,15 mg/m3 di Perairan Selat Makassar (Raysid, 2009). Merujuk pada potensi perairan laut yang ada dan prospek pasar mutiara maka diperlukan upaya pengembangan budidaya tiram mutiara di Kabupaten Barru. Tujuan penelitian ini adalah menilai karakteristik perairan laut di Kabupaten Barru untuk pemanfaatan budidaya tiram mutiara

Area Studi Penelitian dilakukan di pesisir Kabupaten Barru pada bulan Mei dan
Pengumpulan Data
Analisis Data
Karakteristik Perairan Hasil analisis pengamatan data karakteristik perairan
Lumpur 1
Kesesuaian
Findings
KESIMPULAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call