Abstract

Artikel ini membahas tentang karakteristik manuskrip mushaf al-Qur’an dari Sanggau koleksi Museum Provinsi Kalimantan Barat dan manuskrip mushaf Ismahayana Landak serta perbandingan aspek rasm yang terdapat dalam kedua manuskrip mushaf kuno yang ada di Kalimantan Barat ini, dengan dikomparasikan dengan sistem rasm yang terdapat dalam Mushaf Standar Indonesia (MSI). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) dengan bentuk analisis teks yang dilakukan dengan cara menginventarisir dua manuskrip mushaf kuno ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa manuskrip al-Qur’an Sanggau masih utuh dengan jumlah kuras 23, 190 halaman, jumlah baris perhalaman 15-17, lebar ukuran teks per halaman 0,4 cm. Tidak ditemukan penomoran ayat dan halaman. Teks menggunakan Khat Naskhi dengan tinta hitam. Sedangkan Mushaf Ismahayana ditulis pada kertas Eropa dengan kondisi fisik yang tidak lengkap. Tidak ada halaman awal dan iluminasi. Total halaman 273 dan 546. Jumlah baris perhalaman adalah 15-16 halaman. Panjang dan lebar teks naskah pada bagian kanan 6 cm, lebar atas 3,5 cm tepi kiri 2 cm dan garis bawah 3 cm. Jenis khat Naskhi ditulis dengan tinta hitam. Manuskrip Mushaf Sanggau dan Manuskrip Ismahayana ditulis dengan rasm imlâ’i. Namun penggunaan rasm ini tidak diterapkan secara konsisten. Sebab pada sebagian penulisan lafal-lafal tertentu juga menggunakan pola rasm utsmâni

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.