Abstract

Fenomena perjokian di dunia kampus sudah menjadi hal yang biasa, ini merupakan jalan pintas yang kerap ditempuh mahasiswa untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya, tanpa memandang apakah jalan tersebut di perbolehkan secara akademik ataupun secara agama. Idealnya hal ini tidak boleh terjadi, apalagi dikampus UIN yang notabenenya berbasis Islam. Pola perjokian yang ada tentu berbeda antara satu kampus dengan kampus lainnya, sebut saja ada yang langsung jadi, ada perbab, ada yang di ajarkan dan ada juga yang terima beres, tanpa proses pembelajaran. Fenomena inilah yang menarik untuk diteliti, apakah semua bentuk perjokian tidak diperbolehkan atau bertentangan dengan ajaran Islam dalam hal ini hadis Nabi Saw atau masih ada cela agar tidak bertentangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bersumber dari objek yang secara langsung diwawancarai

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call