Abstract

Simpang Pesanggaran diatur menggunakan Alat Pemberi Isyarat Lampu Lalu Lintas (APILL) dan Area Traffic Control System (ATCS) yang berguna untuk mengatur pergerakan lalu lintas pada masing-masing lengan simpang. Penggunaan APILL dan ATCS pada Simpang Pesanggaran belum efektif, dilihat dari tingginya tundaan dan panjangnya antrian. Tujuan penelitian adalah analisis kinerja Simpang Pesanggaran tahun 2021, analisis kinerja Simpang Pesanggaran tanpa dan dengan adanya terbangun underpass tahun 2024, analisis biaya dan manfaat dari rencana pembangunan underpass, serta analisis kelayakan ekonomi rencana pembangunan underpass. Pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Menurut analisis didapat kinerja Simpang Pesanggaran tahun 2021 diperoleh tingkat pelayanan semua jam puncak adalah F. Kinerja Simpang Pesanggaran tanpa adanya underpass (tahun 2024) tingkat pelayanan pada semua jam puncak adalah F. Kinerja Simpang Pesanggaran tahun 2024 apabila underpass telah terbangun tingkat pelayanan adalah B. Manfaat ditinjau dari Penghematan Biaya Pemakai Jalan berupa penghematan BOK dan nilai waktu dalam setahun Rp. 98.921.927.800 pada tahun 2024. Besarnya perkiraan biaya untuk rencana pembangunan underpass Pesanggaran adalah sebesar Rp. 421.895.392,500 terbagi dalam biaya pembebasan lahan dan konstruksi. Analisis kelayakan ekonomi dengan tingkat suku bunga sebesar 12%, 15%, dan 18% diperoleh nilai NPV Positif, BCR >1, dan IRR > i. Dari hasil analisis sensitivitas menggunakan tiga suku bunga bank, diperoleh hasil bahwa proyek sensitif terhadap perubahan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call