Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik, menempati posisi khusus sebagai pertemuan empat lempeng tektonik utama: Benua Australia, Benua Asia, Samudera Pasifik, dan Hindia. Dampak dari posisi geografis ini adalah keberadaan sejumlah besar gunung api aktif di seluruh wilayahnya. Sebenarnya, Indonesia mempunyai 16% dari total gunung api aktif di dunia. Letusan gunung berapi, umumnya, disertai oleh semburan pasir, abu, bebatuan serta lahar yang merusak daerah sekitarnya karena disempurnakan hingga mencapai ribuan meter, sehingga cakupan kerusakan akibat aktivitas gunung api terbilang cukup luas. Dengan memiliki jumlah gunung api terbanyak di dunia, kewaspadaan dan upaya mitigasi bencana menjadi suatu keharusan bagi Indonesia. Mitigasi ialah kegiatan pra-bencana yang dinilai penting dalam persiapan perlindungan terhadap bencana guna mengurangi kemungkinan dampak buruk dari bencana. Upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai potensi bahaya serta strategi mitigasi bencana yang efektif terus dilakukan oleh pemerintah serta lembaga terkait. Hal ini mencakup perencanaan infrastruktur tanggap darurat yang tahan terhadap gempa. Perencanaan konstruksi struktural pada bangunan merupakan contoh upaya mitigasi bencana yang secara signifikan berpengaruh terhadap bangunan tanggap bencana.
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have