Abstract

Industri furnitur merupakan salah satu industri potensial di Indonesia yang memiliki nilai ekspor mencapai USD 3,5 miliar pada tahun 2022. Penggunaan bahan baku kayu di Industri Furnitur menjadi salah satu aspek utama dalam manufaktur furnitur. Berbagai risiko pada proses supply chain pengadaan bahan baku kayu dapat menimbulkan kerugian dan hambatan yang mempengaruhi produktivitas industri furnitur. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan memilih strategi mitigasi risiko yang efektif dalam proses pengadaan bahan baku kayu pada salah satu industri furnitur di Semarang, Jawa Tengah yaitu PT ABC. House of Risk (HOR) digunakan dalam metode penelitian ini dengan mengidentifikasi risk event, risk agent dan menentukan pilihan strategi mitigasi risiko yang efektif sesuai dengan nilai Effectiveness to Difficulty (ETD). Hasil penelitian menunjukan terdapat total 18 risk event dan 21 risk agent pada proses pengadaan bahan baku kayu PT ABC. HOR fase pertama menghasilkan 5 risk agent prioritas diantaranya adalah A11, A14, A2, A15, dan A9 dengan masing-masing nilai Aggregate Risk Potential (ARP) sebesar 936, 540, 420, 396 dan 324. HOR fase kedua yang menghasilkan 5 preventive action dengan nilai ETD paling tinggi yaitu PA2, PA33, PA6, PA7, PA4 dengan masing-masing ETD sebesar 3096, 2241, 1260, 1260 dan 1215.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call