Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang strategi adaptasi siswa minoritas komunitas kampung pekojan di kota Semarang. Khususnya untuk mengetahui pengalaman akulturasi dan upaya anak keturunan dalam menjaga kebudayaan yang diwariskan. Hal ini penting kaitannya dengan banyaknya kasus bullying yang terjadi di kalangan siswa. Beberapa kasus bullying diantaranya terjadi karena adanya dominasi oleh kelompok mayoritas terhadap minoritas atas dasar kesukuan. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa atau siswi di Kota Semarang yang merupakan keturunan komunitas Pekojan. Pengumpulan data kualitatif melalui tindakan observasi dan wawancara terhadap narasumber yang terkait. Hasil penelitian menunjukan siswa keturunan dapat melakukan adaptasi dengan baik dilihat dari segi kontak dan juga pemeliharaan budaya kelompok. Kontak sosial dijalin melalui pertemanan dengan teman kelas tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip budaya kelompok. Mereka tidak mengalami kesulitan karena budaya yang ada disekitar mereka sudah lama mengalami akulturasi. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya perilaku bullying yang dialami oleh siswa keturunan karena suku mereka yang berbeda. Penelitian ini memberikan informasi baru mengenai masyarakat kampung Pekojan dari sudut pandang remaja individu minoritas dalam menjalin kontak dengan masyarakat sekitar

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call