Abstract

Stigma gangguan jiwa merupakan salah satu faktor yang menghambat perawatan orang dengan gangguan jiwa, terutama yang dirawat di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stigma orang dengan gangguan jiwa di Desa Botolinggo Kabupaten Bondowoso. Desa Botolinggo merupakan salah satu desa yang memiliki program desa siaga kesehatan jiwa. Desain dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 52 responden yang diambil dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Community Attitudes Toward The Mentally Illness (CAMI). Analisis data univariat menggunakan mean, median dan standar deviasi, sedangkan analisis data bivariat menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa stigma gangguan jiwa di Desa Botolinggo, Kabupaten Bondowoso cenderung rendah dan memiliki sikap yang positif terhadap masalah kesehatan jiwa. Berdasarkan domain stigma, domain yang paling tinggi adalah domain benevolence, yang berarti masyarakat botolinggo memiliki sikap yang baik, simpatik dan humanis terhadap penderita gangguan jiwa. Hal ini diasumsikan berkaitan dengan usia responden. Selain itu, adanya Program Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Desa Botolinggo dengan Universitas Muhammadiyah Jember melalui program Matching Fund 2023 memberikan kontribusi positif terhadap penilaian dan sikap masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call