Abstract

ABSTRAK Anak usia sekolah yang memasuki fase remaja mengalami berbagai permasalahan karena masa ini dianggap sebagai masa peralihan, sehingga remaja berisko mengalami hambatan dalam perkembangan sosial dan perilaku seperti perilaku agresif dengan masalah bullying. Perilaku bullying mengakibatkan dampak terhadap psikologis seorang remaja sangat membahayakan baik bagi si pelaku sendiri, bahkan terhadap korban. Dampak berbahaya dari bullying dapat mengancam kesehatan mental yang berujung pada kejadian bunuh diri. Metode kegiatan ini dolakukan dengan dua tahapan yakni skrining dan edukasi (SESI), yaitu identifikasi perilaku bullying serta meningkatan pengetahuan. Peserta kegiatan ini berjumlah 30 siswa/i SMPN Kota Pontianak. Adapun teknik yang digunakan untuk menyampaikan materi yaitu skrining menggunakan kuesioner Illunois Bully Scale (IBS), lalu pemberian pre test, ceramah/materi, diskusi serta post test. Selain itu juga memanfaatkan media audio visual dan buku saku. Bedasarkan Hasil pre-post test pengetahuan siswa mengenai perilaku bullying adalah 2.21 ± 0.13 sedangkan post-test adalah 4.97 ± 1.01. Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan dengan nilai 0,001 yang dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi mengenai pencegahan bullying dapat meningkatkan pengetahuan. Pihak sekolah memagang peranan penting dalam pencegahan bullying yang terjadi disekolah, terutama peran guru selama di kelas meningkatkan rasa empati dan etika dalam berhubungan sosial sesama teman sebaya. Kata Kunci: Bullying, Pengetahuan, Remaja ABSTRACT School-age children entering the teenage phase experience various problems because this period is considered a preservation period, so that teenagers are at risk of experiencing obstacles in social and behavioral development such as aggressive behavior and bullying problems. Bullying behavior which has a psychological impact on a teenager is very dangerous for both the perpetrator himself and even the victim. The dangerous impact of bullying can threaten mental health, ending in suicide. This activity method is carried out in two stages, namely screening and education (SESI), namely spreading bullying behavior and increasing knowledge. The participants in this activity were 30 students from Pontianak City Middle School. The technique used to deliver the material is screening using the Illunois Bully Scale (IBS) questionnaire, then giving a pre-test, lecture/material, discussion and post-test. Apart from that, it also utilizes audio-visual media and pocket books. Based on the pre-post test results, students' knowledge regarding bullying behavior was 2.21 ± 0.13 while the post-test was 4.97 ± 1.01. There is a significant difference in knowledge levels with a value of 0.001 which can be concluded that providing education regarding bullying prevention can increase knowledge. The school plays an important role in preventing bullying that occurs at school, especially the role of teachers during class to increase feelings of empathy and ethics in social relations with peers. Keywords: Bullying, Knowledge, Teenagers

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call