Abstract

Bandar Lampung adalah kota dengan jumlah rumah sakit sebanyak 16 unit dan puskesmas sebanyak 30 unit. Pada kenyataannya kondisi sistem informasi tentang fasilitas kesehatan khususnya di kota Bandar Lampung belum dapat diakses oleh masyarakat umum secara cepat, tepat dan akurat, hal ini disebabkan belum adanya sistem informasi tentang fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bandar Lampung yang terinventarisasi dalam sebuah sistem informasi online yang berbasis spasial, data-data pemetaan fasilitas kesehatan tersebut masih berbentuk manual dan belum terkomputerisasi. Dalam penelitian ini, perancangan sistem informasi geografis ini dilakukan dengan menggunakan metode Unified Software Development Process (USDP) yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap Perancanaan (Planning), Analisis (Analysis), Perancangan (Desaign), dan tahap Implementasi (Implementation). Website Sistem Informasi Geografis Fasilitas Kesehatan di kota Bandar Lampung dapat membantu dan memudahkan masyarakat untuk menemukan lokasi dan informasi terkait rumah sakit dan puskesmas yang ada di kota Bandar Lampung dengan menampilkan data spasial dan data non spasial dari rumah sakit dan puskesmas. Website ini dapat menunjukan rute menuju fasilitas kesehatan yang dituju dari posisi pengguna berada. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Fasilitas Kesehatan, Unified Software Development Process (USDP)

Highlights

  • Bandar Lampung adalah kota dengan jumlah rumah sakit sebanyak 16 unit dan puskesmas sebanyak 30 unit

  • The condition of information systems about health facilities, especially in the city of Bandar Lampung can not be accessed by the general public quickly, accurately and accurately, this is due to the absence of information systems about health facilities in Bandar Lampung city terinventarisasi in an online information system spatial-based, health facility mapping data is still manual and not computerized

  • The design of geographic information system is done by using Unified Software Development Process (USDP) which consists of 4 stages, namely Planning, Analysis, Desaign, and Implementation

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang cepat di Indonesia telah membawa perubahan baru dalam perilaku masyarakat dalam segala aktivitas keseharian baik aktivitas pribadi maupun aktivitas sebuah lembaga, instansi dan perusahaan. Informasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum secara cepat dan tepat serta akurat belum memadai, hal ini disebabkan belum adanya sistem informasi data yang cepat dan akurat. Fasilitas kesehatan yang ada di Kota Bandar Lampung belum terinventarisasi dalam sebuah sistem informasi online yang berbasis spasial, data-data pemetaan fasilitas kesehatan tersebut masih berbentuk manual dan belum terkomputerisasi. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) yang berbasis web dapat membantu pengguna atau masyarakat umum untuk melihat informasi secara keseluruhan dengan mudah dan cepat yaitu melalui pemetaan online. Diharapkan sistem ini dapat membantu masyarakat umum untuk mengetahui lokasi dan informasi fasilitas kesehatan yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. SIG juga didefinisikan sebagai suatu sistem database dimana hampir semua data terstruktur secara geospasial dan adanya suatu prosedur yang bekerja untuk memberikan informasi tentang suatu objek database geospasial didalam database tersebut. Arnof (1989) mendefinisikan SIG sebagai sebuah sistem komputer yang menyediakan empat kemampuan utama untuk menangani data yang telah tergeoreferensi, meliputi proses pemasukan data, manajemen data (menyimpan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, dan proses penampilan data

Komponen Sistem Informasi Geografis SIG mempunyai 3 komponen utama yakni
METODOLOGI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call