Abstract
Perkembangan disiplin ilmu sejarah buat sekian lama memusatkan perbahasannya kepada falsafah “tiada dokumen, tiada sejarah” sebagai wadah merealisasikan matlamat sejarawan untuk menghasilkan sejarah “seperti sebenarnya berlaku”. Walhal, usaha mendekati realiti ini tidak ditentukan oleh “bentuk sumber”, tetapi “sifat sumber” sama ada dikelompokkan sebagai sumber primer atau sebaliknya serta kekuatan sejarawan untuk memaknakan peristiwa sejarah bersandarkan kepada prinsip sebenar disiplin ilmu sejarah. Disebabkan fahaman sedemikian terus berlangsung dalam menghasilkan sesuatu penulisan sejarah, maka kedudukan sejarah lisan yang sudah digunakan sejak perkembangan disiplin ilmu sejarah telah “dipinggirkan”, “tersisih” dan “dipandang serong” oleh sejarawan konvensional. Malahan, sumber sejarah yang dihasilkan melalui sejarah lisan dipersoalkan kesahihannya dan dianggap tidak sewibawa sumber dokumen dalam merekonstruksi sejarah. Walhal, metode sejarah lisan bukan sahaja mampu mengumpulkan fakta sejarah yang berwibawa dan mempunyai kesahihan yang tinggi, malahan juga adalah lebih bersifat “kekinian” kerana menampilkan pengalaman individu yang bersifat kebangsaan. Pada masa yang sama, metode sejarah lisan juga diperlihatkan berpotensi mengumpulkan fakta baharu yang belum didokumentasikan dan mengesahkan atau meluruskan fakta sejarah berkenaan sesuatu peristiwa yang selama ini terlalu berorentasikan penguasaan elit politik atau mengandungi ketidaktepatan fakta. Bersandarkan kepada kelebihan metode sejarah lisan tersebut, maka artikel ini akan membahaskan kekuatan dan kelemahan sejarah lisan yang melayakkannya diangkat setaraf dengan sumber dokumen dalam merekonstruksi sejarah. Sekiranya perkara ini dapat dilakukan, sudah pasti akan memberikan sejarawan semacam penemuan (memberi peluang untuk mengembangkan tema sejarah) dan pemulihan (mengembalikan keterampilan tertua dalam disiplin ilmu sejarah melalui temu bual) dalam penulisan sejarah.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: MANU Jurnal Pusat Penataran Ilmu dan Bahasa (PPIB)
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.