Abstract

The Mandailing people have a writing habit that develops in their region. The influence of Hindu-Buddhist culture has influenced the culture of writing in the communities around the area. The use of written sources with local characters, one of which is found in Bagas Godang Hut Godang, Kec. Ulu Pungkut, Mandailing Natal. From the results of the research that has been carried out, it is not certain that the time span of making and using these manuscripts by the Mandailing people in the past cannot be ascertained. Through this background, the research problem is related to the span of time of making and using pustaha laklak and bamboo manuscripts stored in godang huta Godang bagas, Ulu Pungkut District, Mandailing Natal Regency, North Sumatra. Besides that, what is the description of the Mandailing community during that period. The research method used is qualitative research methods. From the analysis, it is known that pustaha laklak A-2/2014 was made and used in the range of 1720 - 1890 AD and the bamboo manuscript B-5/2014 was made and used in the range of 1790 - 1950 AD. The existence of pustaha laklak A-2/2014 and bamboo manuscripts B-5/2014 is proof that in the 18-20s AD the Mandailing region was still a small kingdom consisting of several huta (villages).
 Masyarakat Mandailing memiliki kebiasaan tulis-menulis yang berkembang di wilayahnya. Pengaruh budaya Hindu-Buddha telah mempengaruhi budaya tulis-menulis pada masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Penggunaan sumber tertulis dengan aksara lokal salah satunya terdapat pada bagas godang huta Godang, kec. Ulu Pungkut, Mandailing Natal. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan belum dapat dipastikan terkait rentang masa pembuatan dan penggunaan naskah-naskah tersebut oleh masyarakat Mandailing pada masa lalu. Melalui latar belakang tersebut adapun permasalahan penelitian adalah terkait rentang masa pembuatan dan penggunaan pustaha laklak dan naskah bambu yang disimpan di bagas godang huta Godang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Selain itu bagaimana gambaran masyarakat Mandailing pada rentang masa tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dari hasil analisis diketahui bahwa pustaha laklak A-2/2014 dibuat dan digunakan pada kisaran tahun 1720 - 1890 Masehi dan naskah bambu B-5/2014 tersebut dibuat dan digunakan pada kisaran tahun 1790 - 1950 Masehi. Keberadaan pustaha laklak A-2/2014 dan naskah bambu B-5/2014 ini sebagai bukti bahwa pada abad 18-20an Masehi wilayah Mandailing masih berupa kerajaan kecil yang terdiri dari beberapa huta (kampung).

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call