Abstract

Editorial ini merupakan langkah kecil dalam upayanya untuk melakukan reinterpretasi terhadap sila pertama Pancasila dari sudut pandang pemikiran politik John Calvin. Usaha ini dilatarbelakangi oleh berbagai tindakan intoleransi beragama di Indonesia. Latar tersebut tidak dapat dipisahkan dari faktor struktural yang melingkupinya, yakni intervensi pemerintah terhadap urusan internal agama. Oleh karena itu, penafsiran ulang terhadap sila pertama sangat mendesak diperlukan karena reinterpretasi terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini tidak hanya dapat menjamin kebebasan beragama, tetapi juga peran agama dalam ruang publik. Dengan begitu, agama dapat menjadi kekuatan pembebas yang mampu menciptakan kehidupan sosial-politik yang demokratis.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.