Abstract
Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa tertua di Indonesia, dan merupakan salah satu bahasa daerah yang sering digunakan oleh masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Barat. Namun, sayangnya budaya dan Bahasa Sunda mulai luntur seiring perkembangan zaman, terutama di kalangan generasi muda milenial. Untuk melestarikan budaya dan Bahasa Sunda berbagai media digunakan, salah satunya adalah Majalah Manglé yang merupakan satu-satunya majalah berbahasa Sunda yang memiliki misi untuk melestarikan Bahasa Sunda dan masih bertahan hingga saat ini. Namun kurangnya minat generasi milenial untuk membaca, mempelajari, dan melestarikan majalah ini karena tampilan desain majalah ini kurang menarik, kurangnya promosi, dan media pendukung. Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, Ridwan Kamil, mendorong Majalah Manglé untuk dapat beradaptasi dalam bentuk digital untuk menarik minat baca, mendongkrak budaya literasi dan ikut melestarikan budaya dan Bahasa Sunda pada generasi milenial. Agar tujuan ini tercapai maka diperlukan redesain dan repositioning yang mencakup redesain pada tampilan cover dan isi rubrik majalah, perubahan target market untuk generasi milenial, strategi promosi yang menggunakan teori AISAS dan media pendukung berupa mobile application. Metodologi dan konsep kreatif yang digunakan dalam perancangan ini diambil dari visi dan misi Majalah Manglé, hasil kuesioner, dan positioning baru yang menghasilkan konsep “Menjadi Kebanggaan Sunda.” Teknik yang digunakan adalah teknik fotografi dan vektor dengan warna yang digunakan adalah warna Jawa Barat (merah, hijau, biru, coklat) yang hangat dan cerah.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.