Abstract

Penyakit Human Immunodeviciency Virus (HIV) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dengan tingkat prevalensi yang masih tinggi, termasuk di Sulawesi Tenggara, sehingga diperlukan penanganan tepat untuk mencegah penularan dan berbagai gangguan komplikasi pada penderita. Penggunaan obat antiretroviral (ARV) jangka panjang bahkan seumur hidup pada penderita HIV menimbulkan masalah kesehatan yaitu gangguan fungsi ginjal dengan peningkatan kadar ureum, dan sekaligus sebagai faktor pemicu infeksi neoplasma sekunder, gangguan neurologis serta fungsi fisiologis tubuh lainnya yang lebih serius, sehingga mengetahui profil kadar ureum untuk memantau fungsi ginjal selama terapi obat ARV penting dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil kadar ureum pada penderita HIV dengan lama terapi obat ARV di Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan melakukan pemeriksaan kadar ureum darah penderita HIV menggunakan metode urease-GLD, dan data dianalisis statistik menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan 80% penderita HIV umur 20-30 tahun, jenis kelamin terbanyak 80% laki-laki, lama pengobatan 55% kurang dari 1 tahun, dengan hasil pemeriksaan kadar ureum 90% kategori normal dan 10% kategori tidak normal, dan hasil analisis statistik regresi linear sederhana menunjukkan tidak ada hubungan lama terapi obat ARV dengan kadar ureum pada penderita HIV di kota Kendari (p>0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan kadar ureum pada penderita HIV di Kota Kendari tidak dipengaruhi oleh lama terapi antiretroviral.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call