Abstract

The stability of a slope in mining activities is highly influenced by geology, especially thenature of rocks and geological structures. Slope stability analysis will be faced with severalproblems in the uncertainty of rock properties and rock mass. Slope stability analysis usingprobabilistic methods offers a more systematic way of treating conditions of uncertainty andprovides other alternatives to the value factor approach to security regarding information onthe probability of a slope failure.Grasberg Open Mine rock type classification based ongeotechnical parameters or Geotechnical Rock Code (GTRCK) classifies rocks based onrock type, rock mechanical properties, hydrothermal alteration type, clay content and RockQuality Designation (RQD) to 46 types of GTRCK. The GTRCK type which has a low rockmass strength value is a change in intrusive rock minerals and a low RQD value such as alot of clay material is exposed in the Northeast and Southwest of the Grasberg Open PitMine.The overall slope probabilistic modeling of the Grasberg mine uses a cross section of220o (northwest) with the effect of a 0.02g seismic factor which is the maximum criterionaccording to the probability of slope failure received with the average FK 1.13 and PK 0%.

Highlights

  • PendahuluanKestabilan dari suatu lereng pada kegiatan penambangan dipengaruhi oleh kondisi geologi daerah setempat, bentuk keseluruhan lereng pada lokasi tersebut, kondisi air tanah setempat, faktor luar seperti getaran akibat peledakan ataupun alat mekanis yang beroperasi dan juga dari teknik penggalian yang digunakan dalam pembuatan lereng.

  • Struktur geologi pada analisa kestabilan lereng penambangan adalah bidang-bidang lemah dalam hal ini bidang ketidakselarasan (discontinuity) seperti kekar, patahan dan bidang-bidang perlapisan.

  • Struktur geologi merupakan hal yang penting di dalam analisa kemantapan lereng karena merupakan bidang lemah di dalam suatu masa batuan dan dapat menurunkan atau memperkecil kestabilan lereng.

Read more

Summary

Pendahuluan

Kestabilan dari suatu lereng pada kegiatan penambangan dipengaruhi oleh kondisi geologi daerah setempat, bentuk keseluruhan lereng pada lokasi tersebut, kondisi air tanah setempat, faktor luar seperti getaran akibat peledakan ataupun alat mekanis yang beroperasi dan juga dari teknik penggalian yang digunakan dalam pembuatan lereng. Struktur geologi pada analisa kestabilan lereng penambangan adalah bidang-bidang lemah dalam hal ini bidang ketidakselarasan (discontinuity) seperti kekar, patahan dan bidang-bidang perlapisan. Struktur geologi merupakan hal yang penting di dalam analisa kemantapan lereng karena merupakan bidang lemah di dalam suatu masa batuan dan dapat menurunkan atau memperkecil kestabilan lereng. Faktor yang sangat berperan dalam analisa kestabilan lereng terdiri dari sifat fisik dan sifat mekanik dari batuan. Sifat fisik batuan yang digunakan dalam menganalisa kemantapan lereng adalah bobot isi mekanik adalah kuat geser batuan yang dinyatakan dengan parameter kohesi (c) dan geser batuan ini yang berfungsi sebagai gaya untuk melawan atau menahan gaya penyebab kelongsoran. Curah hujan di daerah penambangan yang dipantau dari stasiun GBT (Gunung Bijih Timur) berkisar antara 16 – 81,6 mm/bulan dan hari hujan berkisar antara 9 – 31 hari hujan/bulan

Hasil dan Pembahasan
KESIMPULAN
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.