Abstract

Alat pengering tandem hibrid panas matahari-biomassa dikembangkan dari alat pengering sebelumnya dengan memanfaatkan gas buang yang dihasilkan sebagai sumber panas sehingga kapasitasnya meningkat dari sekitar 2 ton menjadi 4 ton buah kopi. Tujuan penelitian ini menentukan potensi panas gas buang dari tungku dan pengaruh laju pasokan bahan bakar pada suhu maksimum ruang pengering belakang. Dioperasikan dengan pasokan bahan bakar LPG 1,4–4,35 kg/jam selama 2 jam, suhu udara di kedua ruang pengering tetap lebih tinggi dibandingkan suhu udara luar dari 7,3 jam hingga 14 jam, sementara ruang pengering depan mempunyai suhu udara 36,5–50,1°C dengan kecepatan maksimum antara 0,8–1,4 m/s dan ruang pengering belakang mempunyai suhu 39–108°C dengan kecepatan maksimum 1,15–1,6 m/s. Entalpi udara pengering di ruang pengering belakang secara konsisten lebih tinggi dari ruang pengering depan. Dengan peningkatan pasokan LPG, persentase panas kumulatif yang didistribusikan di ruang pengering belakang meningkat dari 19% menjadi 32% sedangkan potensi panasnya meningkat dari 51,8% menjadi 58,5% dari nilai kalor LPG yang dipasok dan didistribusikan 42,5% menjadi 47,7% di ruang pengering depan dan 4,8% sampai 16% di ruang pengering belakang. Dioperasikan dengan suplai bahan bakar kayu bakar 2,5–15 kg, suhu udara pengeringan maksimum dan lamanya api bertahan membara (waktu pembakaran) meningkat secara linier dengan besarnya suplai kayu bakar. Suplai kayu bakar sebanyak 3,54–12,69 kg ke dalam tungku menghasilkan suhu udara ruang pengering belakang setara dengan berbagai suhu udara alat pengering kopi baik non mekanis maupun mekanis.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call