Abstract

Salah satu<strong> </strong>tanaman asli Indonesia yang sudah dimanfaatkan secara empiris sebagai antiseptik, antikanker dan menyembuhkan infeksi adalah sirih merah. Aktivitas ini berasal dari senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, dan minyak atsiri. Sirih merah diekstraksi purifikasi untuk menghilangkan zat-zat ballast yang dapat mempengaruhi kemampuan metabolit sekunder dalam menghasilkan aktivitas biologis. Tujuan penelitian yaitu mengetahui potensi antioksidan dan antibakteri ekstrak terpurifikasi daun sirih merah. Potensi antioksidan diuji dengan metode DPPH (<em>1,1 diphenyl-2-picrylhydrazyl</em>) yang menghasilkan nilai IC<sub>50</sub>. Potensi antibakteri diuji melalui metode difusi sumuran. Hasil dari penelitian ini adalah ekstrak menunjukkan nilai IC<sub>50</sub> 53,91 ppm. Hasil uji potensi antibakteri menunjukkan bahwa adanya hambatan pertumbuhan bakteri <em>Staphylococcus epidermidis </em>ATCC<em> </em>12228 pada konsentrasi ekstrak 50% dan 100%. Kesimpulan dari studi penelitian ini adalah ekstrak memiliki potensi antioksidan yang kuat dan antibakteri<em>.</em>

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call