Abstract

Kota Pekanbaru merupakan wilayah Indonesia yang dekat dengan garis khatulistiwa, hal ini menyebabkan lama waktu penyinaran matahari yang diterima cukup besar disetiap tahunnya berdasarkan musim dan fenomena yang ada. Berdasarkan latarbelakang masalah yang telah dijelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola lama penyinaran matahari pada saat periode musim kemarau dan musim hujan serta pada periode ENSO sebagai Langkah awal dalam mengenalkan sumber energi terbarukan di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif untuk dapat melihat dampak dari El Nino dan La Nina terhadap Lamanya Penyinaran Matahari. Hasil analisis menunjukkan bahwa periode musim hujan interval penyinaran matahari memiliki durasi lebih rendah, sedangkan periode musim kemarau memiliki interval penyinaran matahari lebih tinggi. Pada saat kejadian El Nino dan La Nina juga berdampak terhadap penyinaran matahari, namun terdapat faktor lain yang memiliki pengaruh dalam kasus ini yaitu asap kebakaran hutan (karhutla). Seperti yang terjadi Ketika El Nino kuat tahun 2015 dimana Lama Penyinaran Matahari cenderung lebih rendah akibat tutupan asap. Dari hasil analisis yang diperioleh, potensi energi matahari di Kota Pekanbaru mencapai puncaknya pada bulan Juli karena mengalami periode musim kemarau sehingga Lamanya Penyinaran Matahari yang masuk ke permukaan bumi lebih besar.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call