Abstract

Percandian Batujaya adalah sebuah kompleks sisa-sisa percandian Budha kuno yang terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Adanya dua fase pembangunan pada Batujaya membuka kemungkinan terhadap interpretasi akan adanya gaya-gaya perupaan yang berbeda pada percandian Batujaya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa mazhab Budha yang diterapkan pada kompleks percandian Batujaya adalah mazhab Mahayana, dicirikan dengan keberadaan votive tablet dengan perupaan yang menggambarkan sosok-sosok bodhisattva dan Budha. Perbandingan gaya visual dengan artefak-artefak yang berasal dari periode Mon-Dwarawati di wilayah Thailand dan artefak Borobudur di Jawa Tengah menunjukkan bahwa artefak Batujaya cenderung memiliki gaya naturalis yang lebih serupa dengan Dwarawati terutama pada profil wajah dibandingkan gaya stilasi Borobudur yang lebih dekat secara geografis. Terdapat ciri khas pada arca Batujaya yaitu cenderung memiliki bentuk mata yang didistorsi menjadi lebih besar dan terkesan membelalak, serta hidung yang lebar. Kemungkinan hal ini didasari bentuk fisik masyarakat lokal atau pemikiran ideal lokal mengenai fisik yang sempurna. Kata kunci: arca; Batujaya; Budha Mahayana; gaya perupaan; votive tablet. Batujaya enshrinement complex is a remnant of ancient Buddhist monument, located in Kecamatan Batujaya and Kecamatan Pakisjaya, Karawang, West Java. The two development phases of Batujaya would open the possibility of different interpretations of visual style in Batujaya. Based on these results, it could be concluded that the Buddhist sect worshipped in Batujaya was Mahayana sect, characterized by votive tablets depicting bodhisattva and Budha. Comparison of visual style with the artifacts dating from Mon-Dvaravati period in Thailand region and Borobudur in Central Java indicated that Batujaya artifacts tend to have more naturalistic style similar to Dwarawati primarily onfacial profile compared to Borobudur style that was closer geographically. There are characteristics found in Batujaya statues, namely the tendency of eyes being distorted and gave the impression of bulging, and wide noses. There is some possibility that it was based on the physical feature of local people or the local beliefs of an ideal physique. Keywords: Batujaya; Mahayana Buddhism; statue; visual style; votive tablet.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call