Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan perlawanan Sangia Dowo (Sangia Nilemba) terhadap hegemoni dan kolonialisasi Belanda di Tanah Kerajaan Moronene. khususnya daerah Kerajaan Moronene Polea. (2) perundingan yang terjadi antara Sangia Dowo (Kerajaan Moronene Polea) dengan Kapten De Jongens (Belanda). (3) Inilah alasan untuk mengangkat Sangia Dowo sebagai pahlawan nasional Indonesia..Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sejarah yang terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) Pemilihan topik, terbagi dua bagian yakni kedekatan dan kedekatan pendekatan, (2) Heuristik sumber, terdiri dari studi dokumen, studi kepustakaan, wawancara dan pengamatan, (3) Verifikasi sumber, yang dilakukan melalui kritik eksteren dan kritik interen, (4) Interpretasi sumber, yang dilakukan dengan analisis data dan sintesis, (5) Historiografi, yang dilakukan secara sistematis dan objektif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ketidaksenangan dan penentangan Sangia Dowo terhadap hegemoni dan kolonialisasi Belanda yang mengakibatkan meletusnya peperangan di antara Kerajaan Moronene Polea melawan penjajah Belanda. (2) Karena ketidakmampuan Belanda menguasai Kerajaan Moronene Polea pimpinan Sangia Dowo, maka pihak Belanda melakukan sebuah tindakan tipu muslihat berupa perundingan dan meracuni Sangia Dowo. (3) Semua kejadian yang terjadi pada Sangia Dowo dan dengan memperhatikan sebab seorang tokoh diangkat menjadi pahlawan nasional, maka Sangia Dowo sangat layak untuk dijadikan pahlawan nasional Indonesia.
 Kata Kunci: Sangia Dowo, Kapten De Jongens, Perang, Perjanjian

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call