Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan representasi sejarah dan budaya Indonesia dalam novel Calabai karya Pepi Al Bayqunie. Novel Calabai dikaji menggunakan pendekatan New Hisroricism, yakni menyandingkan teks nonsastra dengan teks sastra yang memiliki kesamaan peristiwa. Tahapan penelitian ini yakni teknik pembacaan paralel terhadap dua teks dan analisis terhadap data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Novel Calabai karya Pepi Al Bayqunie merepresentasikan sejarah Indonesia pada masa Orde Lama hingga masa pasca reformasi. Di masamasa Orde Lama, peristiwa-peristiwa sejarah yang dihadirkan yakni pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar beserta dampaknya terhadap kaum bissu di Segeri. Peristiwa lainnya yang dihadirkan yakni kekerasan dan ancaman berkepanjangan terhadap bissu di sepanjang dekade 1960-an hingga awal tahun 2000-an. Ancaman tersebut bersumber dari semakin kuatnya pengaruh Islam beserta penganut Islam fanatik. Fakta tersebut menjadi salah satu bukti bahwa kemajuan peradaban Indonesia tidak disertai dengan paham untuk saling menghargai keberagaman. Serangan terhadap bissu menjadi salah satu pertanda semakin memudarnya tradisi dan budaya leluhur dalam kehidupan masyarakat Bugis saat ini. (2) Novel Calabai merepresentasikan budaya Bugis dengan ditemukannya beberapa kosa kata Bugis, puisi Bugis Kuno, penyebutan Lontarak beserta naskah I La Galigo dalam novel.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call