Abstract
Pendahuluan: Laparoskopi, prosedur bedah minimal invasif yang menggunakan gas CO2 untuk membuat ruang antara dinding perut dan organ internal untuk akses endoskopis. Tantangan utama meliputi efek kardiopulmoner dari pneumoperitoneum, penyerapan sistemik CO2, emboli gas, dan cedera pada struktur intra-abdominal. Anestesi umum sering menjadi pilihan utama, terutama dalam kasus berisiko tinggi seperti obesitas, untuk menghindari komplikasi seperti refluks dan aspirasi. Penulis berniat membahas dengan tujuan memahami perubahan fisiologis, komplikasi, dan strategi manajemen khusus untuk operasi bariatric laparoskopi Deskripsi kasus: Seorang wanita berusia 30 tahun dengan peningkatan berat badan yang signifikan menjalani perawatan untuk obesitas tetapi tidak mengalami kemajuan. Dia dirujuk untuk operasi dan menjalani prosedur khusus yang disebut sleeve gastrectomy pada 5 Oktober 2022. Riwayat medis termasuk hipertensi dan diabetes terkontrol, dan gejala yang muncul yaitu nafsu makan yang tidak terkontrol, mudah lelah dan sesak napas. Operasi dilakukan dengan anestesi umum, dan perawatannya termasuk pemantauan rinci dan pencegahan komplikasi. Kasus ini menyoroti pendekatan komprehensif dalam mengobati obesitas morbid. Diskusi: Obesitas sering dikaitkan dengan hipertensi dan perubahan respons jantung. Dalam konteks laparoskopi bariatrik, perubahan fisiologis yang berhubungan dengan pneumoperitonium dan posisi pasien mungkin menyebabkan gangguan kardiopulmoner, terutama pada pasien obesitas yang sudah memiliki disfungsi kardiopulmoner sebelumnya. Teknik balanced general anestesia dengan ventilasi mekanik dianggap paling baik untuk bedah minimal invasif yang membutuhkan insuflasi CO2. Pendekatan multimodal dalam analgesia dan profilaksis antiemetik diperlukan untuk mengurangi efek samping pascaoperasi, dan diagnosis dini komplikasi. Kesimpulan: Bedah minimal invasif, seperti laparoskopi bariatrik, membantu dalam pengurangan nyeri dan pemulihan yang lebih cepat, terutama penting bagi pasien dengan obesitas. Teknik balanced general anestesia dengan ventilasi mekanik dianggap optimal untuk prosedur ini. Pengawasan dan pemerliharaan yang tepat setelah operasi adalah kunci untuk mencegah komplikasi dan efek samping pascaoperasi
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.