Abstract

Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) memberikan kontribusi yang besar bagi produksi pertanian terutama pada musim kemarau. Ketersediaan air yang terbatas perlu diatasi dengan metoda irigasi hemat air termasuk biaya operasinya. JIAT yang sudah terbangun di Ponorogo belum termanfaatkan secara optimal, sehingga perlu direvitalisasi dengan cara menerapkan sistem irigasi hemat air metoda irigasi tetes dan dengan memanfaatkan energi matahari sebagai penggerak pompa air. Pada penelitian ini digunakan panel matahari sebanyak 51 unit di lahan seluas 120 m2. Hasil evaluasi penerapan teknologi di demplot memberikan gambaran bahwa output daya maksimum yang dihasilkan sebesar 7.873,5 watt, debit maksimum 14,17 liter/detik, pengurangan emisi CO2 rerata 4,1 kg/hari, keseragaman irigasi 96,51%, keseragaman tetesan 97,72% dan laju tetesan emitter 3,99 mm/jam. Pengurangan emisi CO2 untuk operasi satu pompa selama 10 bulan berturutan mencapai 1,29 ton. Jika 50% pompa JIAT dari total 7.000-an pompa eksisting yang dapat dikonversi menjadi pompa berbasis tenaga surya, maka potensi pengurangan CO2 mencapai 4.506 ton dalam setahun. Produktivitas air dapat dicapai sebesar 35,63 kg/m3 air untuk budidaya tanaman semangka. Efisiensi penggunaan air sebesar 60% - 92% jika dibandingkan penelitian sejenis. Selain itu, biaya operasi dapat ditekan sampai 94,92% jika dibandingkan dengan biaya operasi pompa berbahan bakar minyak.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.