Abstract

Ancaman resesi ekonomi menyebabkan Indonesia perlu memperkuat cadangan devisa negara yang salah satunya ada pada sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata khususnya di Provinsi Bali sangat ditentukan oleh jumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memprediksi jumlah wisatawan tersebut pada masa mendatang yaitu dengan peramalan. Semakin berkembangnya model dalam peramalan, dikembangkan model yang bersifat hybrid dimana dilakukan kombinasi beberapa model dengan tujuan untuk menghasilkan peramalan yang lebih akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan akurasi peramalan menggunakan model ARIMA dan model hybrid TSR-ARIMA pada data wisatawan mancanegara di Provinsi Bali. Data yang digunakan adalah data bulanan jumlah wisatawan mancanegara di Provinsi Bali periode Januari 2017 hingga November 2022. Model ARIMA diperoleh dengan mengidentifikasi orde plot ACF dan PACF dari data yang telah stasioner. Setelah itu, model sementara dilakukan uji signifikansi parameter, uji diagnostik, dan perhitungan nilai MAPE. Sedangkan model hybrid TSR-ARIMA diawali dengan memodelkan TSR untuk dicari nilai residu, kemudian residu dimodelkan menggunakan ARIMA. Berdasarkan hasil analisis, model ARIMA terbaik yaitu ARIMA(1,1,0) dengan nilai MAPE sebesar 13,68%, sedangkan pada model hybrid diperoleh model terbaik TSR-ARIMA(1,1,0) dengan nilai MAPE sebesar 5,77%. Dapat disimpulkan bahwa model hybrid TSR-ARIMA merupakan model yang lebih baik dibandingkan model ARIMA karena mempunyai nilai MAPE yang lebih kecil.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call