Abstract
Sejarah Kota Palembang di mulai dari masa kejayaan Sriwijaya. Saat itu, Palembang merupakan pusat belajar agama Budha. Setelah Kerajaan Sriwijaya hancur, maka muncul era kesultanan dan menjadi pusat intelektual agama Islam. Hal ini ditandai dengan adanya ulama-ulama yang mempunyai otoritas di bidang keagamaan (Ali, 2020). Oleh sebab itulah, di Kota Palembang didirikan sebuah objek wisata religi, yaitu masjid Cheng Hoo yang terkenal dengan gabungan nuansa Melayu dan Tiongkok. Pada umumnya, masjid adalah tempat untuk beribadah bagi umat muslim. Setiap masjid memerlukan suatu administrasi seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengendalian. Namun, hingga saat ini objek wisata Masjid Cheng Hoo Kota Palembang belum sepenuhnya menjadi salah satu daya tarik wisata yang unggul meskipun telah dilakukan usaha lewat strategi dakwah dan peningkatan fasilitas masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pengembangan objek wisata religi masjid Cheng Hoo di Kota Palembang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh diantarnya adalah pendirian Masjid Cheng Hoo Kota Palembang tidak terlepas dari peran umat muslim Tionghoa di Kota Palembang melalui organisasi PITI. Selain itu, masyarakat hingga saat ini telah berupaya ikut serta dalam pengembangan objek wisata ini melalui penjagaan objek wisata di bidang kebersihan dan kerjasama dengan berbagai instansi.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have