Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan dosis terbaik aplikasi kotoran burung puyuh dalam bentuk kompos maupun biochar pada status hara P serta pertumbuhan sawi (Brasicca juncea L.) di tanah Ultisol. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Plastik di Kecamatan Tanjung Morawa, dimulai pada bulan Januari 2022 sampai September 2022. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial terdiri dari 4 ulangan dengan tingkat dosis bahan kompos kotoran burung puyuh dan biochar kotoran burung puyuh (10, 15, dan 20 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kompos kotoran burung puyuh dan biochar kotoran burung puyuh nyata meningkatkan ketersediaan P serta pertumbuhan tanaman sawi, namun belum dapat meningkatkan status hara P di tanah Ultisol. Kotoran burung puyuh dalam bentuk biochar lebih baik dalam meningkatkan ketersediaan P, sedangkan pertumbuhan tanaman sawi lebih baik pada aplikasi kotoran burung puyuh dalam bentuk kompos. Aplikasi kompos kotoran burung puyuh dan biochar kotoran burung puyuh terbaik dalam meningkatkan ketersediaan P serta pertumbuhan tanaman sawi yaitu perlakuan dengan dosis 10 ton/ha

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call