Abstract

Sebagai pengguna langsung irigasi di lapangan, petani melalui Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dimungkinkan untuk berpartisipasi pada pengelolaan jaringan utama sistem irigasi. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong GP3A untuk berpartisipasi dalam pengelolaan jaringan utama agar petani lebih memahami sistem irigasi secara komprehensif sehingga pengelolaan jaringan irigasi lebih tertangani dan keberlanjutan irigasi dapat dicapai. Tulisan ini bertujuan untuk menilai tingkat partisipasi GP3A dalam pengelolaan jaringan irigasi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi tersebut serta menyusun strategi untuk meningkatkan partisipasi GP3A sesuai dengan kondisi yang ada. Berdasarkan kinerjanya terdapat 3 kelompok GP3A yaitu kluster 1 untuk GP3A dengan kinerja baik dan merata di semua aspek, kluster 2 untuk GP3A dengan kelemahan aspek keuangan, dan kluster 3 untuk GP3A dengan kelemahan aspek kelembagaan dan keuangan. Strategi untuk kluster 1 adalah sedikit intervensi pemerintah untuk menjaga agar kinerja GP3A tidak turun. Untuk kluster 2 dan kluster 3 diperlukan upaya penggalian sumber dana mandiri. GP3A yang berada pada kluster 3 memerlukan penguatan institusi melalui pertemuan rutin dan keberadaan pendamping di lapangan. Strategi umum untuk semua GP3A adalah peningkatan peran GP3A dalam pengelolaan jaringan utama yang didukung dengan pelatihan teknis serta pemilihan komoditas pertanian bernilai tinggi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call