Abstract

Latar belakang: Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang serius meskipun di Indonesia angka prevalensi stunting menurun, namun masih belum mencapai target dari World Health Organization (WHO). Selain langkah pencegahan stunting, penanganan juga dianggap penting, karena akan berdampak pada perkembangan.Tujuan: Untuk mendokumentasikan pencapaian kejar tumbuh pada anak stunting berusia 0-15 tahun dan dampaknya pada perkembangan.Metode: Pencarian literatur dilakukan pada database elektronik seperti PubMed, ScienceDirect, EBSCOhost untuk mengidentifikasi artikel relevan yang diterbitkan dari 1 Januari 2013 - 1 Juli 2023.Hasil: Kejar tumbuh pada anak stunting berhubungan dengan perkembangan kognitif, motorik dan sosioemosional, meningkatkan fungsi paru-paru dan memengaruhi usia saat masuk sekolah. Kejar tumbuh yang terjadi pada anak-anak usia ≤ 2 tahun memiliki hasil perkembangan yang lebih baik. Selain intervensi gizi, intervensi stimulasi juga perlu dilakukan bagi peningkatan perkembangan anak. Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak yaitu karakteristik anak dan ibu, ekonomi, dan lingkungan.Kesimpulan: Kejar tumbuh pada anak stunting berhubungan dengan hasil perkembangan. Anak-anak yang lebih cepat pulih dari stunting memiliki hasil perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang terlambat pulih dari stunting. Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak dan peran gabungan antara intervensi nutrisi dan intervensi stimulasi responsif belum diketahui hasilnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call