Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh petani belimbing manis di kota Depok adalah masalah air, yang hanya mengandalkan air hujan. Karena itu, penelitian yang menyangkut teknik konservasi air untuk memanfaatkan air hujan dan aliran permukaan secara optimal telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk 1) mengetahui hubungan curah hujan, epavotranspirasi dengan produktivitas belimbing manis 2) mengetahui efek resapan air tanah terhadap produktivitas belimbing manis dan 3) mendapatkan model analisis kesetimbangan air tanpa aliran permukaan di kebun belimbing manis. Dalam penelitian ini dibuat saluran peresapan air yang dilengkapi rorak, tidak ada irigasi, dengan tinggi muka air tanah di atas 16 m dari permukaan tanah, sehingga komponen aliran permukaan dan kontribusi pergerakan kapiler dari air bawah tanah menjadi tidak ada (nol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Curah hujan dan evapotranspirasi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas belimbing; 2) Curah hujan yang relatif tingggi diikuti oleh tingginya kadar air tanah di zona perkaran dengan kisaran 0,429-0,458 m3/m3, tanaman belimbing dapat berproduksi 4 kali panen dalam setahun; 3) Model zorro dapat digunakan untuk memprediksi kadar air tanah di zona perakaran dilihat dari kinerja yang relatif baik dengan koefisien derminasi (r2) mencapai 0,83.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.