Abstract

Kemajemukan Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Apalagi kemajukan tersebut dapat disatukan oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan ini pun patut dijunjung tinggi agar kehermonisan tetap terjaga. Sebagai negara yang mengakui keberadaan agama dan umat beragama, maka semua agama yang berkembang di Indonesia memiliki banyak konsepsi tentang kerukunan, toleransi, dan kemajemukan yang bersifat universal. Akan tetapi pada sisi lain, kemajemukan jika tidak dikelola dengan baik, maka akan memunculkan potensi konflik. Oleh karena itu kemajemukan tersebut harus dikelola dengan memahami pentingnya sikap inklusif di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk. Pemahaman sikap inklusif harus diarusutamakan dan diperkuat kepada kalangan pemuda. Salah satu upaya memperkuat pemahaman sikap inklusif di kalangan pemuda ialah dengan mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial akademisi. Kegiatan pengabdian kali ini menjadikan para pemuda di Tanjung Dapura sebagai mitra. Kegiatan dilakasnakan melalui metode penyuluhan berupa ceramah dan diskusi. Kegiatan pengabdian berjalan sesuai dengan perencanaan dan para pemuda sebagai mitra kegiatan menyambut secara antusias kehadiran tim pelaksana pengabdian. Mereka pun menganggap kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh para akademisi sangat bermanfaat.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.