Abstract

Pengawasan maritim yang efektif sangat penting untuk menjaga keamanan dan efisiensi jalur pelayaran, terutama di era globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas perdagangan internasional. Penelitian ini mengkaji efektivitas implementasi Automatic Identification System (AIS) dalam pengawasan jalur pelayaran Surabaya-Makassar, bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data posisi kapal selama 24 jam melalui situs MarineTraffic dengan interval pengambilan data setiap 15 menit. Data dianalisis menggunakan metode Haversine untuk menghitung jarak antar titik di permukaan bumi berdasarkan koordinat geografis kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AIS memberikan informasi real-time dan menyeluruh mengenai situasi maritim, memungkinkan optimalisasi rute, peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran, serta peningkatan efisiensi operasional. Informasi mengenai kecepatan rata-rata kapal dan jarak tempuh penting untuk menilai efisiensi dan keselamatan pelayaran. Rata-rata kecepatan kapal KM. Gunung Dempo adalah 14 knot, dengan total jarak tempuh 757,06 km. Implementasi AIS dalam pengawasan jalur pelayaran Surabaya-Makassar memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan maritim, memastikan jalur pelayaran yang lebih aman dan efisien.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.