Abstract

Latar Belakang. Pengaruh kelebihan iodium jangka panjang dari potassium iodide (KI) terhadap kadar thyroid stimulating hormone (TSH), hormon tiroid, dan thyroid peroxidase antibody (TPOAb) masih belum jelas. Tujuan. Mengetahui pengaruh pemberian dosis tinggi KI secara oral selama 12 minggu terhadap fungsi tiroid, TPOAb, dan berat badan (BB) pada tikus jantan galur Wistar hipotiroid. Metode. Tiga puluh tikus jantan galur Wistar dengan berat rata-rata 200–250 g dibagi menjadi lima kelompok. Empat kelompok diberikan PTU 54 mg/kg BB/hari secara oral selama 14 hari untuk menginduksi hipotiroid dan satu kelompok kontrol diberikan akuades. Pada empat kelompok tikus hipotiroid, satu kelompok diberikan akuades 2 ml/hari, dan tiga kelompok diberikan KI dosis: 19,8 µg I/hari, 39,6 µg I/hari, dan 79,2 µg I/hari secara oral selama 12 minggu. Kadar TSH, fT4, TPOAb, dan BB diukur sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil. Rerata kadar TSH sesudah pemberian KI dosis 39,6 µg I/hari secara oral selama 12 minggu lebih tinggi dibandingkan kontrol (p<0,05). Sedangkan rerata kadar TSH sesudah pemberian KI dosis 79,2 µg I/hari lebih rendah dibandingkan kontrol (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar TPOAb antara kelompok perlakuan dengan kontrol (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian KI dosis 19,8 µg I/hari secara oral selama 12 minggu menyebabkan eutiroid, pemberian KI dosis 39,6 µg I/hari menyebabkan hipotiroid subklinis, dan pemberian KI dosis 79,2 µg I/hari menyebabkan hipertiroid subklinis pada tikus jantan Wistar hipotiroid.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call