Abstract
Emotional labor adalah keadaan dimana individu mengelola emosi sebagai respon terhadap tuntutan pekerjaan untuk menghasilkan atau membangkitkan emosi demi mencapai tujuan organisasi. Pramusaji merupakan profesi yang sebaiknya mengaplikasikan emotional labor. Nyatanya, masih terdapat pramusaji yang kurang mampu mengaplikasikan emotional labor. Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah occupational self-efficacy, yaitu keyakinan atas kompetensi diri untuk berhasil menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh occupational self-efficacy terhadap emotional labor pada pramusaji restoran di Surabaya. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik analisis regresi sederhana dan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampelnya dan mengumpulkan 202 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif occupational self-efficacy terhadap emotional labor, berarti apabila individu memiliki keyakinan tinggi terhadap kemampuan dirinya dalam bekerja, maka kemampuan untuk mengaplikasikan emotional labor juga akan tinggi karena individu memaksimalkan skill yang dimiliki diikuti dengan emosi positif sehingga tidak merasa terbebani. Uji pengaruh menunjukkan sumbangan efektif sebesar 44,3% dengan nilai sig sebesar 0,000 dan nilai persamaan Y=20,260+1,528x. Hal ini berarti emotional labor akan mengalami peningkatan skor sebanyak 1,528 setiap terjadi kenaikan 1 skor dari occupational self-efficacy. Kesimpulannya, pramusaji diharapkan meningkatkan occupational self-efficacy agar kemampuan mengaplikasikan emotional labor juga tinggi.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.