Abstract

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, pemanfaatan silika juga semakin beragam. Salah satu contoh apliksinya adalah glass fungsional yang memiliki multi sifat yakni optic, dielektrik, dan magnetik. Namun, sejauh ini di Indonesia belum ditemui penelitian yang secara komprehensif tentang glass dengan multi sifat. Sintesis silika (SiO2) dari pasir alam pantai Bancar Tuban dilakukan dengan proses sol-gel. Hasil dari proses tersebut adalah SiO2 ukuran nano yang diharapkan mampu menurunkan titik leleh SiO2. Dalam tahap sitesis glass, untuk menurunkan titik leleh SiO2 juga ditambah beberapa oksida seperti B2O3, Bi3O3, dan Na2CO3 serta untuk mempengaruhi struktur dan dielektrisitas glass ditambahkan NiO. Komposisi penambahan NiO bervariasi yaitu 50SiO2- 25B2O3- (6.5-x)Bi3O3- 18.5Na2CO3- xNiO (x = 0, 1, 2, 3 dan 4 persentase massa). Setelah semua komposisi dicampur, kemudian dipanaskan hingga suhu 450 derajat Celsius selama 120 menit kemudian dinaikkan pada suhu 950 derajat Celsius selama 60 menit didalam krusibel. Pendinginannya dilakukan dengan slowcooling hingga suhu ruang. Kemudian sampel glass dipisahkan dari krusibel dan di karakterisasi stuktur menggunakan DTA, XRD, SEM-EDAX dan FTIR serta dielekrisitas menggunakan kapasitansi meter. Telah dihasilkan sampel berstruktur glass. Sebagian kecil sampel terbentuk kristal yang ditunjukkan beberapa puncak pada sampel yang merupakan fase dari Bi2O3. Hal ini juga terlihat pada morfologi hasil SEM-EDX yang menunjukkan adanya butiran Bi2O3. Pada pengukuran dielektrisitas dengan bertambahnya NiO, konstanta dielektrik meningkat. Namun dengan pengaruh intensitas, dielektrisitas glass menurun terkuantisasi. Didapat konstanta dielektrik tertinggi adalah 12,68 x 103 pada sampel glass dengan doping NiO 4 persentase massa di intensitas nol. Sedangkan pengaruh medan magnet menunjukkan kenaikan konstanta dielektrik.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call